Bab 6
..Steffany..
Dua hari setelah ulang tahun Geliza, mereka menjalani pelajaran seperti biasa. Hari itu adalah pelajaran musik bersama Mr. Julian yang selalu memakai jas putihnya yang selalu rapi seperti komposer. Namun, di hari itu ada yang beda. Bukanlah Mr. Julian yang berbeda, namun sebelum Mr. Julian datang, ada seorang anak dengan rambut sebahu dan berjalan menggunakan seragam Colorful Towers dan topi yang selalu dipakai untuk pelajaran musik. Semua anak-anak kelas satu masih bingung karena wajahnya tertutup topi, ia berjalan biasa dan duduk dibangku tepat di sebelah Geliza. Ia langsung menyimpan tasnya dengan sedikit nada membanting pelan, mirip anak yang marahnya seperti Amy yang memang selalu membanting tasnya seperti itu walaupun tidak sedang marah. Steffany yang baru masuk kelas merasa heran melihat semua anak sekelasnya melihat anak itu dan menyahut “mengapa kalian ini?” lalu Miley berbisik padanya “ada anak baru, mungkin!” dan Steffany tertegun, ia lalu berpikir sedikit dan menatap kepada semua anak di kelasnya. “hey!” seru Steffany “apa kalian tidak sadar itu siapa?” lalu semua anak menggelengkan kepalanya kecuali Steffany sendiri serta yang lainnya (Miley, Laura, Violet dan Geliza) yang tidak berani menggelengkan kepala. “kalian masih bingung?” tanyanya lagi “itu Amy, bodoh! Apa kalian lupa pada dirinya hanya karena ia memakai topi dan sudah seminggu belum masuk kelas?”. Mereka semua diam sesaat dan langsung berteriak “Amy! Itu kau?” mereka pun mengambil topi Amy dan meyakinkan kalau itu memang benar-benar Amy dan itu benar sekali! Itu Amy! Dan tidak kapok-kapoknya Claudia yang sudah lepas dari hukumannya selama seminggu itu juga berkata mengejek “ooh, sungguh terkenalnya dia! Apakah ia artis, huh? Dia hanya penguntit bodoh yang suka melihat orang menangis dan ia akan mencari korban lagi agar ia bisa menguntit lagi!” namun, perkataan Claudia tidak adah yang menanggap, dan Claudia semakin kesal dan pergi keluar kelas, segera berlari ke ruang musik sendirian. Di kelas, semua orang sibuk menceritakan apa saja yang terjadi selama Amy tidak ada dan macam-macam lagi. Mereka semua ribut memeluk Amy dan mengobrol dengannya, bahkan Sherly yang pendiam pun menyapanya walau hanya denga kata-kata “selamat ya sudah sembuh.” dan menjabat tangan Amy sambil tersenyum. Mereka semua senang karena Amy sudah kembali ke kelas setelah ia sakit dan dirawat selama seminggu penuh, bertepatan dengan hukuman Claudia.
Sorenya, setelah pelajaran musik bersama Mr. Julian, mereka berenang dengan bebas karena memang itu bagian anak-anak tingkat satu memakai kolam renang. Sebelum berenang, Amy dan Geliza melihat sekelilingnya. Siapa yang mereka cari? Ya! Mereka mencari Steffany! Ia hilang sejak semua anak sudah keluar dari pakaian ganti dan ia bilang ia mau ke toilet, namun harus sebegitu lamanya, kah? Ia sudah setengah jam di toilet! Pantatnya bahkan bisa lecet karena terlalu lama duduk di kursi toilet! Oh, Steffany dimanakah kau? Geliza semakin cemas dan ia mulai berkeringat dingin. Ia mengerutkan kening dan berpikir, kemudian Geliza mengajak Amy pergi ke toilet kamar ganti untuk mencari Steffany. Namun, sesampainya mereka di toilet, tidak ada siapapun. Mereka mencari di sekitar kamar ganti dan kolam renang, namun sama sekali ia tidak melihat sedikitpun batang hidung Steffany, kemudian mereka akhirnya berenang tanpa Steffany, kemudian, setelah pelajaran renang, mereka langsung mandi, mengganti baju dan pergi ke kamar masing-masing. Mereka melihat ranjang Steffany kosong, tidak ada siapapun, maka mereka memutuskan untuk mencari Steffany di semua penjuru sekolah itu, mulai dari menara para perempuan sampai menara laki-laki! Namun, tak terlihat sama sekali Steffany dan akhirnya mereka memutuskan bertanya pada Nyonya Vallen yang mungkin dapat meminta seseorang membantu mencari Steffany, namun hal itu ternyata tidak memberi kabar baik, namun kabar buruk. Nyonya Vallen bilang kalau Steffany entah mengapa tadi sore tiba-tiba ia asma dan demam tinggi, suhu tubuhnya naik drastis sampai 40o celcius. Tubuhnya sungguh panas dan kini sedang berada di ruang rawat khusus, bukan seperti UGD tempat Amy dirawat waktu itu. Ruang rawat tersebut sangat steril dan bersih dengan nuansa putih bersih yang memberi kesan “rumah sakit” pada ruangan itu. Setelah diberi kabar yang begitu buruk, Amy dan Geliza langsung tertunduk lemas dan keluar dari ruangan Nyonya Vallen tanpa memberi salam apapun. Mereka langsung pergi ke kamar dan meminta jam tidur lebih awal tanpa makan malam, namun mereka semua dilarang tidur lebih cepat tanpa makan malam. Miley dan Laura pun menghibur Amy dan Geliza dengan mengatakan berbagai hal, misalnya Miley bilang “sudah, jangan sedih. Steffany pasti akan segera sembuh, kok! Palingan dua sampai tiga hari lagi Steffany sudah keluar dari ruang rawat, kok. O, ya! Makan malam hari ini ayam panggang kesukaan Amy, krim sup kesukaan Geliza, dan minumnya susu cokelat, loh!” namun, itu membuat Amy berkata “susu cokelat itu kesukaan Steffany setiap makan malam..” lalu, Miley merasa bersalah dan menutupi mulutnya dengan tangannya “ups..” ucapnya. Dan, akhirnya Amy dan Geliza terpaksa makan, agar tidak dimarahi oleh Miss Lauren atau siapapun. Setelah makan malam, mereka langsung belajar malam selama setengah jam dan akhirnya tidur. Amy hampir tidak bisa tidur sampai fajar hampir menjelang, yaitu jam tiga pagi. Ia pun tidur sekitar jam setengah empat pagi, sementara Geliza sudah tidur dari jam satu pagi, walaupun sudah termasuk telat tidur, namun tidak separah Amy.
Di pagi hari itu, Amy tampak murung. Ia hanya diam sepanjang hari, tanpa bicara pada siapapun kecuali dirinya sendiri dan Geliza. Ia terus memikirkan Steffany yang biasanya selalu ceria dan sehat. “Hey, Amy! Jangan terus bersedih, aku punya kabar baik tentang Steffany, nih.” sahut Geliza “apa?” tanya Amy dengan dihiasi sedikit senyum di wajahnya “Steffany sudah pindah ke UGD, dan sudah boleh di jenguk sore nanti, Amy!” seru Geliza dengan senyum “benarkah?” tanya Amy tak percaya “iya! Benar!” sahut Geliza tersenyum lagi. Mereka pun berubah perasaan menjadi sangat bahagia dan wajah mereka terhias senyuman.
No comments:
Post a Comment