Semangat!

Semangat, ya!
Terus membuat cerita!
Ayoo!

Sunday, July 4, 2010

Update Terus - "Asrama Colorful Towers" - part 5

Bab 5
Happy Birthday!
Setelah Steffany dan yang lainnya menjenguk Amy, mereka langsung masuk kelas dan belajar bahasa inggris bersama Miss Davina. “good afternoon, children! Today the subject is about friendship. Do you know friendship?” sapa Miss Davina lembut, kemudian Steffany mengangkat tangan. “yes, Miss Brown!” “I have the answer! Friendship is called ‘persahabatan atau pertemanan’ in Indonesia!” seru Steffany menjawab. “your answer is right, Miss Brown! I know, you are smart, Miss Brown!” seru Miss Davina senang. Mereka pun belajar bahasa Inggris, sesuai subyek atau hal yang sudah dibahas oleh Miss Davina, friendship atau pertemanan.
Setelah pelajaran selesai, Geliza menatap jam tangannya dan terlihat sudah jam empat sore. Ia celingukan mencari Steffany, namun Steffany tidak ada. Kemudian ia celingukan lagi mencari Violet, sama saja, tidak ada! Kemudian ia bingung mencari teman yang mau diajaknya ke ruang rawat Amy. “siapa, ya? Marie? Tidak. Sherly? Nggak mungkin. Vanny? Lebih nggak mungkin lagi, ia bisa menangis tersedu-sedu bila melihat keadaan Amy. Berarti paling tidak Miley dan Laura! Tapi satu saja, deh. Siapa, ya?” ia celingukan lagi, dan ia tidak melihat Miley ataupun Laura. “mungkin Laura sedang sibuk dandan. Kalau Miley? Mungkin ia sedang tertawa meledak disuatu tempat, semoga kepalanya tidak ikut meledak!” batinnya dalam hati. Lalu, dengan pasrahnya ia pergi ke ruang rawat Amy sendirian. Pertama-tama, ia melihat dulu dari luar melewati kaca jendela yang terletak di pintu. Terlihat jelas ada Amy yang sedang tidur lelap. Geliza pun pasrah dan langsung pergi ke menara merah muda, yang dimana biasanya banyak anak yang sedang melakukan apapun, mulai dari yang membereskan kamar sampai hanya sekedar menyejukkan diri di depan AC sambil bersantai. Namun, saat ia sampai di menara merah muda, tak terlihat siapapun. Dengan lelahnya, ia pun duduk-duduk dikasurnya, namun ketika ia duduk-duduk terdengar suara anak-anak dari kelas. Ia pun segara bergegas pergi ke dalam kelas, namun tak terlihat siapapun, dan terdengar lagi suara anak-anak lain dari ruang tertutup (sebenarnya itu ruang musik tanpa jendela, hanya ada ventilasi kecil dan harus selalu menyalakan lampu). Namun, saat ia memasuki ruang tertutup, tampak lampu yang tidak dinyalakan, jadi ia yakin tidak ada siapapun di ruang segelap itu, tetapi ia akan menyalakan lampunya karena tidak biasanya ada yang mematikan lampu ruang tertutup itu, apalagi ventilasinya ditutupi oleh tirai tipis.
Geliza langsung menyalakan lampu. Nut... terdengar suara tombol lampunya, dan langsung terdengar teriakan “HAPPY BIRTHDAY, GELIZA!” dan Geliza pun kaget bercampur senang. Terlihat Steffany dan Violet yang memegang kue ulang tahun, terlihat lilin berbentuk angka sebelas. Ini memang ulang tahun Geliza yang ke-sebelas. “bagaimana kalian bisa tau hari ini ulang tahunku?” tanya Geliza senang “kami diberitahu Miss Lauren dan Miss Davina tentang ulang tahunmu dari data murid, dan kami berencana melakukan kejutan ini sekaligus meminta Amy pura-pura tidur. Hehe..” jawab Steffany sambil senyum.
Kemudian, mereka mengadakan ulang tahun Geliza itu dengan kue dan berbagai kado dari teman-teman Geliza. Selain itu, Miss Lauren dan Miss Davina juga memberi hadiah spesial, dari Miss Lauren ia mendapat sebuah kotak pensil berserta isinya dengan suasana berwarna oranye, sementara dari Miss Davina ia mendapat sebuah buku cerita bahasa Inggris yang sangat lucu. Steffany memberi hadiah sebuah piyama berwarna biru dan ia juga membawa hadiah dari Amy yaitu sebuah kalung persahabatan berwarna silver. Geliza sangat terharu melihat kejutan spesial ini dan meniup lilin kuenya dengan penuh haru. Ia hampir menangis melihatnya. Ia memeluk kedua temannya itu (Steffany dan Violet) sambil tertawa bahagia.
Setelah memeluk teman-temannya itu, ia langsung menutupi matanya dengan tangannya. Tangannya langsung basah dipenuhi air mata bahagianya, dan Violet menawarkan sehelai tisu untuk mengelap wajahnya yang penuh air mata bahagia. Geliza tidak membayangkan kalau ia akan mendapatkan kejutan seperti ini dihari ulang tahunnya. Ia ingin sekali tertawa senang. “oh, teman-teman! Kalian baik sekali padaku. Terima kasih banyaaaaaak!!!” ucapnya bahagia. Geliza pun langsung memotong kuenya dan menaruhnya ke atas piring kecil. Ia bingung mau memberi potongan pertama kepada siapa, lalu ia mengajak Steffany dan Violet keluar bersamanya dan semua yang ada di ruangan itu pun mengikutinya dan ternyata Geliza memasuki ruang rawat Amy. Ia mau memberikan potongan pertama itu pada Amy! Oh, baiknya Geliza! Disana, Amy langsung menangis bahagia sambil memeluk sahabatnya itu.

No comments:

Post a Comment